Senin, 24 Mei 2010

Pengertian Metode Kuantitatif

Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dibedakan menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini lazim juga disebut sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain.

Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan pereperencaan dimulai dengan megadakan observasi dan evaluasi rerhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.

Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi prose membuat prcobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variable, prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.

Metode penelitian lebih dekat dengan teknik. Misalnya, penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dengan kata lain, metode deskriptif tersebut dapat dikatakan juga sebagai teknik deskriptif.

Perbedaan Metode Kuantitatif dengan Kualitatif

No

Metode Kuantitatif

Metode Kualitatif

1

Menggunakan hiopotesis yang ditentukan sejak awal penelitian.

Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian/saat penelitian.

2

Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal.

Definisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung.

3

Reduksi data menjadi angka-angka.

Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan.

4

Lebih memperhatikan reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian.

Lebih suka menganggap cukup dengan reliabilitas penyimpulan.

5

Penilaian validitas menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan hitungan statistik.

Penilaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber informasi.

6

Mengunakan deskripsi prosedur yang jelas (terinci).

Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif.

7

Sampling random.

Sampling purposive.

8

Desain/kontrol statistik atas variabel eksternal.

Menggunakan analisis logis dalam mengontrol variabel ekstern.

9

Menggunakan desain khusus untuk mengontrol bias prosedur.

Mengandalkan peneliti dalam mengontrol bias.

10

Menyimpulkan hasil menggunakan statistic.

Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata.

11

Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis.

Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan.

12

Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks.

Tidak merusak gejala-gejala yang terjadi secara alamiah /membiarkan keadaan aslinya.

Pengertian Metode Kualitatif

Terdapat kesalahan pemahaman di dalam masyarakat bahwa yang dinamakan sebagai kegiatan penelitian adalah penelitian yang bercorak survei. Ditambah lagi ada pemahaman lain bahwa penelitian yang benar jika menggunakan sebuah daftar pertanyaan dan datanya dianalisa dengan menggunakan teknik statistik. Pemahaman ini berkembang karena kuatnya pengaruh aliran positivistik dengan metode penelitian kuantitatif.

Ada dua kelompok metode penelitian dalam ilmu sosial yakni metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Di antara kedua metode ini sering timbul perdebatan di seputar masalah metodologi penelitian. Masing-masing aliran berusaha mempertahankan kekuatan metodenya

Salah satu argumen yang dikedepankan oleh metode penelitian kualitatif adalah keunikan manusia atau gejala sosial yang tidak dapat dianalisa dengan metode yang dipinjam dari ilmu eksakta.

Metode penelitian kualitatif menekankan pada metode penelitian observasi di lapangan dan datanya dianalisa dengan cara non-statistik meskipun tidak selalu harus menabukan penggunaan angka

Penelitian kualitatif lebih menekankan pada penggunaan diri si peneliti sebagai alat. Peneliti harus mampu mengungkap gejala sosial di lapangan dengan mengerahkan segenap fungsi inderawinya. Dengan demikian, peneliti harus dapat diterima oleh responden dan lingkungannya agar mampu mengungkap data yang tersembunyi melalui bahasa tutur, bahasa tubuh, perilaku maupun ungkapan-ungkapan yang berkembang dalam dunia dan lingkungan responden.